Siapa yang tidak mengenal minuman
bersoda Coca Cola. Konon lebih dari satu miliar botol (250 ml) Coca Cola
terjual setiap hari di seluruh dunia. Minuman ringan yang bisa bikin
orang bersendawa panjang itu ditemukan oleh apoteker bernama John
Pemberton. Ia menemukan formula minuman Coca-Cola pada 8 Mei 1886 di
Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
John S.Pemberton
yang biasa dipanggil Doc adalah ahli farmasi tinggal di Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat. Dia banyak mengembangkan obat-obatan paten
yang diakui khasiatnya oleh masyarakat. Lahir di Knoxville, Georgia pada
tahun 1831, namun ia menghabiskan masa kecilnya di Rome, Georgia.
Setelah
menyelesaikan kuliahnya di Southern Botanico Medical College of Georgia
pada 1850, Pemberton membuat sebuah buku mengenai “Samuel Thomson`s
Complete System of Practice”. Tahun 1855, Pemberton mendapatkan gelar
kedokteran bidang farmasi dari Universitas Philadelphia. Kemudian, ia
pindah ke Colombus Georgia, bersama istrinya Anna Eliza Clifford Lewis
dan anak laki-lakinya Charles Ney Pemberton.
Sebelum menemukan
formula Coca Cola, pada bulan Mei 1862 Pemberton sempat menjalani karier
di bidang militer dengan pangkat letnan satu dalam kesatuan angkatan
darat. Sebagai pemimpin pasukan, ia bertanggung jawab untuk menjaga
kota. Bahkan dalam peperangan, Pemberton sempat tertembak di dadanya.
Setelah lima tahun
berkarier di militer, Pemberton bekerja sebagai asisten Dr. Austin
Walker, seorang psikolog. Selama bekerja, Pemberton menginvestasikan
semua penghasilannya untuk penelitian dan pengembangan dalam bidang hak
kepemilikan barang atau produk, seperti minyak parfum dan obat-obatan
tradisional. Pada tahun 1869, Pemberton pindah ke Atlanta Georgia, untuk
membangun karier bisnisnya. Di kota Atlanta, ia berhasil menciptakan
dan menjual minuman yang mengandung alkohol French Wine Coca.
Namun, bisnis
minuman yang memberikan banyak penghasilan itu tidak berjalan secara
mulus. Semenjak Atlanta mengharamkan penggunaan alkohol pada tahun 1885,
Pemberton terpaksa menukar formula French Wine Coca dengan membuang
kata French Wine. Sejak diharamkan, kokain tidak lagi menjadi kandungan
utama Coca Cola, tetapi diganti dengan kafein, gula, asam sitrat, dan
minyak pati buah-buahan masih diperbolehkan. Formula Coca Cola masih
menjadi rahasia yang tersimpan rapi.
Bersama dengan rekan
sejawatnya yang mengurus keuangan, Frank Robinson, Pemberton membuat
minuman segar yang bisa dinikmati banyak orang. Ia meracik minuman
French Wine dengan menambahkan gula, asam sitrat, dan minyak pati
buah-buahan ke dalam minuman. Akhirnya, terciptalah minuman Coca Cola
yang kini populer sebagai minuman soda berkarbonat dalam masa yang
singkat.
Untuk bahan
utamanya, Pemberton harus mencari dan mengumpulkan biji cola dari
tumbuhan asli daerah tropis Afrika Barat dan daun coca yang pohonnya
berasal dari Amerika Selatan. Proses pengeringan biji cola dan daun coca
dilakukan secara manual. Usaha Pemberton membuat minuman segar
berhasil. Ramuannya terwujud seperti yang diharapkannya. Kemudian,
Robinson mengusulkan nama Coca Cola untuk ramuan tersebut yang segera
diterima oleh Pemberton. Formula Coca Cola kemudian oleh Pemberton
diberi nama “Merchandise 7X”, atau disingkat M7X dan sangat
dirahasiakan.
Dalam memasarkan
produk minuman ini, Pemberton dan Robinson harus berjuang keras. Mereka
menjualnya dalam guci dan dibawa berkeliling ke kota menggunakan gerobak
kuda. Bahkan, mereka harus menjual secara gratis untuk mengenalkan Coca
Cola. Meskipun mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, namun
penghasilan tidak meningkat. Dalam tahun pertama, penjualan Coca Cola
hanya laku sekitar 50 dolar AS. Sementara itu, Pemberton sudah bertekad
jika ramuannya ini harus dapat tersebar luas dan dapat dinikmati oleh
semua orang di seluruh dunia.
Setelah satu tahun
memperjuangkan ciptaanya, Pemberton baru menyadari bahwa ia hanyalah
seorang penemu. Kemudian, ia berpikir untuk menjual ramuan ini pada
orang yang tepat yang dapat mengembangkannya sesuai impiannya. Kemudian
ia mendatangi Asa Candler, seorang anak pedagang terkenal dari Atlanta,
yang dikenalnya secara baik. Ia menjual hak paten pembuatan minuman Coca
Cola dengan harga 2.300 dolar AS.
Setelah mendapatkan
ramuan itu, Asa Candler mencoba mengolah hasil temuan Pemberton. Setelah
berhasil, Candler menyimpannya pada wadah yang menarik agar dapat
mengundang pembeli, yaitu guci berlogo Coca Cola. Tak hanya itu, Candler
juga memasang spanduk bertuliskan “Menjual Minuman Coca Cola” di depan
toko obat dr. Joseph Pharmacy. Hanya dalam hitungan jam minuman tersebut
laku terjual. Tahun 1889 Asa Candler melalui toko Joseph Jacob’s
Pharmacy menjual Coca Cola untuk pertama kalinya.
Tahun 1892, Candler
memutuskan untuk membentuk The Coca Cola Company bersama relasinya di
Georgia Atlanta. Setahun kemudain, 1893 Candler mematenkan Coca Cola
sebagai merek dagang. Coca Cola sesungguhnya bukan minuman ringan
pertama di Amerika, tetapi ketika sudah mendapat paten Coca Cola menjadi
minuman utama yang dijual di Soda Fountain, toko minuman ringan, es
krim, dan sebagainya.
Dr. John Stith
Pemberton meninggal tahun 1888, pada usia 58 tahun, tidak lama setelah
menjual ramuannya. Kini, hasil temuannya masih dinikmati oleh masyarakat
di dunia. Coca Cola sekarang menjadi satu lambang budaya Amerika
Serikat.